Cerita tentang besi tuang, baja dan besi murni

Proses pembuatan "besi tuang dan baja"

"Bijih besi dan kokas" dimasukkan ke dalam tanur bersuhu tinggi untuk mengeluarkan besi kasar (pig iron).
"Besi kasar" ini masih banyak mengandung unsur selain " besi (Fe)".
"Besi kasar" dipindahkan ke dalam tungku konverter, diproses agar kandungan unsur/senyawa yang lain (campuran) bisa dikurangi.
Kemudian besi tuang dan baja akan dibuat.

Di sini akan dijelaskan jelaskan perbedaan antara besi tuang, baja dan besi murni dilihat dari sisi perbedaan material yang terkandung di dalamnya.

(1)Besi tuang

kandungan besi tuang
Kandungan C (karbon) 2,06 - 6,67% disebut "besi tuang".
Secara umum, digunakan dalam gray cast iron di panci, tingkat kandungannya bermacam-macam dan memiliki toleransi, tapi komposisi kandungan yang biasa ditemukan adalah 3,52% untuk karbon (C), 1,68 untuk silikon (Si) %, mangan (M) adalah 0,38%, fosfor (P) adalah 0,089% dan belerang (S) adalah 0,021%. Oleh karena itu, persentase kandungan Fe (besi murni) yang terkandung dalam besi tuang ini adalah 100 - (3,52 + 1,68 + 0,38 + 0,089 + 0,021) = 94,31%.

photo

Sesuai dengan huruf kanjinya, "besi tuang" digunakan untuk membuat "produk tuang/pengecoran".
Di Jepang, ada produk besi dari selatan, Takaoka, dll. Di Amerika Serikat ada "Lodges", di Perancis ada "Le Creuset", dll.
Besi tuang memiliki sifat rapuh, saat dipukul keras akan langsung retak.
Dengan kata lain, karena besi tuang "rapuh", maka diperlukan "ketebalan" dengan level tertentu. Meski akhirnya menjadi "berat" , karena memiliki ketebalan, "daya simpan panasnya" bagus sekali, sehingga bisa dikatakan sangat bagus digunakan untuk memasak makanan yang direbus.

(2)Baja

Dalam tungku konverter, jika kandungan "campuran" dikurangi, maka produk akan memasuki area "baja".
Pertama, saya akan menjelaskan hal-hal mendasar tentang baja.
Baja, sebagai bahan baku industri, memiliki level kekuatan yang tinggi, dan volume distribusi yang besar, sehingga penggunaannya cukup beragam. Ada berbagai macam bahan dengan standar kualitas tinggi sesuai kegunaannya.
Saya akan menjelaskan standar pelat baja Jepang (standar JIS), yang digunakan oleh River Light dalam wajan/penggorengan.

Kandungan "SPCC-SD (cold rolled steel plate)" yang digunakan oleh River Light adalah 0,15% atau kurang C (karbon), 0,60% atau kurang Mn (mangan), 0,12% atau kurang P (fosfor), 0,035% atau kurang S (belerang).
Oleh karena itu, kandungan Fe (zat besi) adalah 99,115% atau lebih. "SD" berarti "finishing kekusaman = finishing matte/kilap".

Seperti yang bisa dilihat dari data angka tersebut jika, kandungan besi (Fe=besi) pada "baja" lebih banyak daripada "besi tuang". Hal ini juga bisa dipahami hanya dengan melihat proses produksinya saja.

photo

Dengan kata lain, tingkat kemurnian "Fe" bertambah dengan urutan bijih besi ⇒ besi kasar ⇒ besi tuang ⇒ baja ⇒ besi murni.
Yang disebut dengan Fe 100% adalah besi yang 100% campuran di dalamnya dikeluarkan dikeluarkan, tetapi pada kenyataannya Fe 100% tidak diproduksi.

Tetapi, ada barang berlabel besi murni.
Bahan ini digunakan sebagai bahan baku industri khusus atau sebagai bahan paduan berkualitas tinggi.
Tetapi, dalam hal ini, tingkat kemurniannya adalah 99,90 sampai 99,95%, bukan 100%.
Besi murni ini tidak diproduksi menggunakan tungku konverter tetapi diproduksi dengan cara khusus.

Berbagai penelitian dan perbaikan telah dilakukan dan diterapkan untuk memfasilitasi berbagai macam kegunaan baja, mulai dari konstruksi, jembatan, perkakas mesin, pesawat terbang, kapal laut, mobil, kereta api, hingga sendok garpu dan wajan penggorengan. Di masa depan baja akan terus mendukung seluruh bagian kehidupan manusia.
Besi tuang digunakan bila ada permintaan untuk menggunakan besi sebagai padatan dan untuk bidang-bidang yang memperhatikan daya penyimpanan panas yang tinggi.

Demikianlah, saya ingin Anda tahu tentang "besi tuang, baja dan besi murni" yang mendukung kehidupan manusia di berbagai bidang.